Berita mengenai adanya matahari Kembar atau matahari baru yang di sinyalir sebagai salah satu embrio bintang baru ini sedang menjadi salah satu pembicaraan hangat para ilmuwan, matahari kembar ini tertangkap oleh Teleskop Herschel ini diperkirakan akan menjadi salah satu bintang yang lebih besar dari matahari jaman sekarang ini, fenomena matahari kembar ini sontak membuat banyak pengamat melakukan peneliatian untuk mengemukakan pendapatnya mengenai matahari baru ini.
Badan Luar Angkasa Eropa (ESA) menangkap gambar embrio bintang yang sedang tumbuh didalam gelembung gas di tata surya.
Badan Luar Angkasa Eropa (ESA) menangkap gambar embrio bintang yang sedang tumbuh didalam gelembung gas di tata surya.
Menurut tangkapan gambar bintang yang sedang tumbuh oleh Teleskop Herscel tersebut, bahwa bintang itu sendiri tumbuh di tata surya kita sendiri. Dengan fenomena itulah maka sering pula disebut bahwa bintang yang ditemukan tersebut dengan nama Matahari Baru karena diyakini setelah terbentuk nantinya bisa memiliki ukuran yang lebih besar dari matahari yang sudah ada dalam tata surya bima sakti.
Dalam citra teleskop Herscel tampak bintang raksasa itu seperti gumpalan putih di tepi bawah gelembung. Embrio itu diperkirakan bisa tumbuh menjadi salah satu bintang terbesar dan yang paling cerah di galaksi dalam ratusan ribu tahun mendatang.
Calon bintang raksasa tersebut sudah memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi begitu banyak material.
Bila lebih banyak gas dan debu berjatuhan di bintang tersebut, objek itu berpotensi menjadi salah satu objek raksasa dalam Galaksi Bima Sakti, dan akan berpengaruh bagi lingkungan sekitarnya.
Tidak jauh berbeda dengan isu Matahari Baru, isu mengenai Matahari Kembar juga kini sedang mengemuka.
Dalam citra teleskop Herscel tampak bintang raksasa itu seperti gumpalan putih di tepi bawah gelembung. Embrio itu diperkirakan bisa tumbuh menjadi salah satu bintang terbesar dan yang paling cerah di galaksi dalam ratusan ribu tahun mendatang.
Calon bintang raksasa tersebut sudah memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi begitu banyak material.
Bila lebih banyak gas dan debu berjatuhan di bintang tersebut, objek itu berpotensi menjadi salah satu objek raksasa dalam Galaksi Bima Sakti, dan akan berpengaruh bagi lingkungan sekitarnya.
Tidak jauh berbeda dengan isu Matahari Baru, isu mengenai Matahari Kembar juga kini sedang mengemuka.
Ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno, dari Laboratoire d’Astrophysique de Marseille menyatakan, “Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi,” ia juga menambahkan lagi “Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat seperti besi dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi.”
Embrio bintang baru cikal bakal bayi matahari ini disinyalir lebih besar 10 kali dari matahari kita dan bisa terbentuk dengan sempurna menjadi seperti matahari dengan jarak waktu sekitar 100 tahun lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar