Ilmuwan dari Inggris dan 16 negara lainnya baru saja menyelesaikan ekspedisi ilmiah di dasar laut Atlantik yang belum pernah terjamah sebelumnya.
Alih-alih melihat dasar laut yang tanpa kehidupan, para peneliti justru membawa gambar mahluk hidup di kedalaman laut, yang belum pernah diketahui keberadaannya.
Riset yang dilakukan dokus pada area Mid-Atlantic Ridge -- pegunungan di bawah air yang membelah laut menjadi dua, timur dan barat. Pemandangan di sana didominasi bebatuan karang, tebing terjal, dan dataran terbuka.
Di wilayah 'tandus' itu ditemukan sedikitnya 10 mahluk yang diduga kuat merupakan spesies baru selama ekspedisi enam minggu Kapal Penelitian Inggris, James Cook.
Para ilmuwan mengirim kendaraan eksplorasi, Isis untuk menyelami dasar laut selama 30 jam di kedalaman sampai 3.600 meter.
Isis, dilengkapi 10 kamera canggih dan lampu superkuat menerangi kegelapan dasar laut. Di sanalah, kendaraan seukuran van itu mengambil foto-foro spesies aneh yang sedang berinteraksi dengan habitat alami mereka.
Beberapa mahluk yang menarik perhatian adalah tiga spesies baru enteropneust -- sejenis cacing laut -- berwarna cerah. Invertebrata kecil ini berukuran sepanjang 10 centimeter sebelumnya hanya di temukan di Samudera Pasifik.
Direktur Laboratorium Kelautan Universitas Aberdeen, Profesor Monty Priede mengatakan, ini adalah enteropneust merah muda pertama yang mereka lihat.
"Ini momentum yang sangat menggairahkan. Ah, kami orang pertama yang melihat ini!," kata Priede, seperti dimuat laman LiveScience.
Saat ini sample binatang ini telah dipotong-potong untuk diteliti lebih jauh. Namun, kata dia, momentum terbaik adalah saat tim melihat mahluk seperti cacing berenang ke arah mereka.
"Binatang itu mengambang di air, meringkuk, dan hanyut oleh arus. "Tapi, ketika dia merasakan kehadiran Isis, ekornya langsung lurus langsung melesat ke dalam air, seperti manusia sedang menyelam," tambah dia.
Penemuan spesies cacing baru itu punya arti penting. Kata Priede, makhluk ini merupakan "dasar dari rantai evolusi.
"Meski mereka bukan rantai evolusi yang hilang, setidaknya mereka dekat dengan itu," tambah dia.
Ekspedisi Cook, tambah Priede, adalah bagian dari sensus internasional kehidupan laut -- untuk meningkatkan pemahaman kita tentang populasi laut.
"Ada banyak real estate di tengah-tengah." "Kami menyadari ada habitat yang jauh lebih banyak luar sana daripada yang kita sadari."
.
sumber: http://id.news.yahoo.com/viva/20100708/twl-mahluk-aneh-ditemukan-di-dasar-atlan-cfafc46.html
Alih-alih melihat dasar laut yang tanpa kehidupan, para peneliti justru membawa gambar mahluk hidup di kedalaman laut, yang belum pernah diketahui keberadaannya.
Riset yang dilakukan dokus pada area Mid-Atlantic Ridge -- pegunungan di bawah air yang membelah laut menjadi dua, timur dan barat. Pemandangan di sana didominasi bebatuan karang, tebing terjal, dan dataran terbuka.
Di wilayah 'tandus' itu ditemukan sedikitnya 10 mahluk yang diduga kuat merupakan spesies baru selama ekspedisi enam minggu Kapal Penelitian Inggris, James Cook.
Para ilmuwan mengirim kendaraan eksplorasi, Isis untuk menyelami dasar laut selama 30 jam di kedalaman sampai 3.600 meter.
Isis, dilengkapi 10 kamera canggih dan lampu superkuat menerangi kegelapan dasar laut. Di sanalah, kendaraan seukuran van itu mengambil foto-foro spesies aneh yang sedang berinteraksi dengan habitat alami mereka.
Beberapa mahluk yang menarik perhatian adalah tiga spesies baru enteropneust -- sejenis cacing laut -- berwarna cerah. Invertebrata kecil ini berukuran sepanjang 10 centimeter sebelumnya hanya di temukan di Samudera Pasifik.
Direktur Laboratorium Kelautan Universitas Aberdeen, Profesor Monty Priede mengatakan, ini adalah enteropneust merah muda pertama yang mereka lihat.
"Ini momentum yang sangat menggairahkan. Ah, kami orang pertama yang melihat ini!," kata Priede, seperti dimuat laman LiveScience.
Saat ini sample binatang ini telah dipotong-potong untuk diteliti lebih jauh. Namun, kata dia, momentum terbaik adalah saat tim melihat mahluk seperti cacing berenang ke arah mereka.
"Binatang itu mengambang di air, meringkuk, dan hanyut oleh arus. "Tapi, ketika dia merasakan kehadiran Isis, ekornya langsung lurus langsung melesat ke dalam air, seperti manusia sedang menyelam," tambah dia.
Penemuan spesies cacing baru itu punya arti penting. Kata Priede, makhluk ini merupakan "dasar dari rantai evolusi.
"Meski mereka bukan rantai evolusi yang hilang, setidaknya mereka dekat dengan itu," tambah dia.
Ekspedisi Cook, tambah Priede, adalah bagian dari sensus internasional kehidupan laut -- untuk meningkatkan pemahaman kita tentang populasi laut.
"Ada banyak real estate di tengah-tengah." "Kami menyadari ada habitat yang jauh lebih banyak luar sana daripada yang kita sadari."
.
sumber: http://id.news.yahoo.com/viva/20100708/twl-mahluk-aneh-ditemukan-di-dasar-atlan-cfafc46.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar