WAJIB DIBACA : KARTU KREDIT
Pastikan membaca ke-tiga kasus di bawah ini. Sebuah rangkain kasus yang
sangat menarik.
* * * * *
KASUS 1
Ini yang terbaru. Orang- orang tanpa kita sadari sibuk mencari cara untuk
menipu kita.
Seorang teman pergi ke klub fitness lokal dan meletakkan barang-barangnya di
loker. Setelah selesai berolah raga dia mandi, keluar, dan melihat pintu
lokernya terbuka. Dia berpikir 'Lucu, mungkin saya lupa mengunci loker'.
Dia periksa dompetnya, kelihatan beres - semua kartu kredit ada di
tempatnya.
Beberapa minggu kemudian tagihan rutin kartu kredit diterimanya - ada
tagihan yang mencengangkan sebesar $14,000 (140 juta rrupiah) !
Dia segera menghubungi kantor kartu kredit itu dan marah-marah, berkata
bahwa dia tidak pernah melakukan transaksi sebesar itu.
Petugas di sana kemudian melakukan pemeriksaan dan menurut data yang ada
tidak ada kesalahan pada sistem. Petugas itu bertanya apakah kartunya dicuri
orang.
'Tidak' katanya, tapi ketika dia membuka dompetnya, mengambil kartu kredit,
dan yup - anda bisa menduganya - ternyata kartunya sudah ditukar. Yang ada
di dalam dompetnya sekarang adalah sebuah kartu kredit dari bank yang sama
yang sudah kadaluwarsa.
Seorang pencuri ternyata telah membuka paksa lokernya di klub fitness dan
menukar kartu kreditnya.
Putusan : Penerbit kartu kredit berkata bahwa karena dia tidak pernah
melaporkan kehilangan kartu kreditnya dari awal, maka dia harus membayar
semua tagihan yang terhutang.
Berapa banyak dia harus membayar barang-barang yang tidak pernah dibelinya?
$9,000 (90 juta rupiah!) !
Kemudian mengapa tidak ada konfirmansi dari penerbit kartu kredit saat kartu
itu digesek?
Pemakaian dalam jumlah yang kecil sangat jarang mendapatkan "tanda
peringatan" dari beberapa penerbit kartu kredit.
Jumlah yang besar itu terjadi karena akumulasi dari pemakaian yang kecil
secara terus menerus!
* * * * *
KASUS 2
Seorang laki-laki makan di restoran lokal dan membayar tagihannya dengan
kartu kredit.
Kertas tagihan diantar, dia menandatangani, dan pelayanan melihat bon dan
memberikan kartu kreditnya.
Biasanya dia langsung memasukkan kartu kredit itu ke dalam dompet. Tapi
lucunya dia secara tidak sengaja mengamati kartu kreditnya, dan ternyata
yang diterima adalah kartu kredit milik orang lain yang sudah kedaluwarsa.
Dia segera memanggil pelayan itu lagi dan pelayan itu tampak kebingungan.
Pelayan mengambil kartu itu, meminta maaf dan segera kembali ke kasir di
ikuti pandangan mata penuh selidik dari pemilik kartu. Dia memberikan kartu
kredit kedaluwarsa itu pada kasir, dan petugas konter kasir segera melihat
ke bawah dan mengambil kartu yang sebenarnya.
Tidak ada kata-kata yang diucapkan --- sama sekali tidak ada! Pelayan
mengambilnya dan memberikan pada pelanggan itu sambil meminta maaf.
Putusan : Pastikan bahwa kartu kredit di dompet adalah benar-benar milik
anda. Periksa nama di kartu setiap kali anda menandatangani setiap lembar
tagihan atau jika kartu anda dibawa pergi pelayan dalam waktu yang singkat.
Banyak orang langsung memasukkan kartu kredit ke dalam dompet bahkan tanpa
melihatnya, karena beranggapan bahwa kartu itu memang miliknya.
DEMI KEAMANAAN ANDA, CIPTAKAN KEBIASAAN UNTUK MEMERIKSA IDENTITAS KARTU
KREDIT ANDA SETIAP KALI KARTU ITU ANDA TERIMA SETELAH MELAKUKAN TRANSAKSI!
* * * * *
KASUS 3
Seorang Bapak pergi ke retoran pizza dan mengambil barang yang pesanannya.
Bapak tersebut membayar dengan kartu kredit Visa, yang tentu Bapak tersebut langsung terhubung pada akun pemeriksaannya.
Anak muda yang berada di balik konter mengambil kartu kreditnya, menggesek, dan
meletakkan di meja konter untuk menunggu tanda tangan, dimana ini
adalah sebuah prosedur standard.
Saat dia menunggu, dia mengambil handphonenya dan mulai menelpon.
Bapak tersebut memperhatikan handphone itu karena Bapak tersebut juga punya dengan model yang sama, tapi tampaknya sedikit berbeda dengan yang ada di pasaran. Kemudian dia mendengar suara cekrek yang sama dengan bunyi telponnya jika digunakan
untuk mengambil foto.
Setelah tanda tangan selesai dia mengembalikan kartunya kembali, sementara
itu dia berpikir: 'saya rasa dia sudah mengambil foto kartu kredit saya'.
Anak muda itu melakukan sebuah tipuannya dengan baik, tapi saya telah
memperhatikannya.
Tanpa banyak bicara, begitu meninggalkan restoran pizza itu bapak itu segera
membatalkan kartu kreditnya.
Apa yang ingin saya sampaikan adalah berhati-hatilah terhadap sekeliling
anda setiap saat. Kapan saja anda mempergunakan kartu kredit anda, selalu
waspada dan jangan lengah. Perhatikan siapa yang berdiri di dekat anda dan
apa yang mereka lakukan pada kartu anda .
Berhati-hatilah terhadap handphone, karena sekarang ini umumnya handphone sudah
dilengkapi dengan kamera.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar